Mie Godok Rumahan

Standar

Semula, teringat suatu malam saat berkumpul bersama sahabat semasa SMA di sebuah warung tenda di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Pada siang hari kawasan tersebut layaknya area perkantoran dengan lahan parkir yang cukup luas, namun saat hari berganti senja, lahan parkir itu disulap menjadi kawasan warung tenda dengan berbagai makanan yang menggugah selera, sebut saja warung tenda nasi goreng, pecel ayam, dimsum, bubur ayam hingga mie godok jawa tersedia di sana. Warung tenda favoritku salah satunya ya, mie godok jawa yang disajikan diatas piring beralaskan daun pisang dengan tambahan ekstra cabai rawit diatasnya.
Bagaimana bila membuat mie godok di rumah?, sepertinya ide yang menarik bagiku. Saat menyambangi dapur kutemukan sebungkus mie instan, lalu kubuka kulkas untuk menemukan bahan dasar lainnya. Aku mulai mencari resep mie godok di google, kutemukan beberapa artikel resep, kemudian aku mencoba membuatnya menggunakan bahan dasar mie instan.

Bahan:
– 1 bungkus mie instan (rasa kaldu ayam)
– 1 butir telur ayam
– 1/4 buah kol (potong halus)
– 4 buah cabai rawit merah
– 1 batang daun bawang
– 1/2 buah tomat (potong memanjang)
– Bawang goreng (untuk taburan)
– Minyak untuk menumis
– Air untuk merebus

Bumbu Halus:
– 2 buah bawang putih
– 3 buah bawang merah
– 1/4 sdt lada halus
– 1/4 sdt gula pasir

Cara membuat:
1. Rebus mie instan hingga matang, tiriskan dan sisihkan.
2. Siapkan wajan, panaskan minyak, kemudian tumis bumbu halus hingga harum
3. Tambahkan kira-kira 1 gelas air, kemudian tambahkan 1/4 bumbu mie instan
4. Setelah tercampur, masukkan telur, kol, tomat, daun bawang, dan cabai rawit merah tunggu beberapa saat
5. Terakhir, masukkan mie yang telah ditiriskan ke dalam wajan
6. Hidangkan di mangkuk, beri taburan bawang goreng.

Well, mie godok rumahan ini menjadi teman hangat saat hujan turun.

^^,)

Kering Mie Saus Tomat

Standar

Sarapan pagi ini, bikin kreasi baru yuk….

Kalau mampir ke resto atau warung tenda chinese food, menu favoritku adalah i fu mie, mie kering campur capcay ini juara rasanya. Kali ini, aku mencoba menngabungkan kering mie dengan saus tomat, caranya sederhana saja.

Bahan:
– 1 bungkus       mie instant
– 2 siung            bawang putih
– 1/4 siung         bawang bombay
– 1 buah             wortel
– 6 sdm              saus tomat
– 4 sdm              saus cabe
– 1/2 sdt             lada halus (bila suka)
– 200ml              air untuk merebus
– minyak sayur secukupnya

Pelengkap:
– Keju cheddar parut
Cara membuat:

1. Rebus mie instant bersama 200 ml air yang sudah mendidih, diamkan selama kurang lebih 5 menit, angkat dan tiriskan.
2. Goreng mie bersama minyak panas, hingga garing.
3. Iris bawang putih dan bawang bombay, kemudian bersihkan wortel, potong memanjang berbentuk korek api.
4. Siapkan minyak pada wajan, masukkan irisan bawang putih, bawang bombay dan wortel, tumis hingga harum.
5. Tambahkan saus tomat, saus cabe dan lada halus, aduk hingga rata.
6. Siapkan piring saji, susun mie di atas piring saji, tambahkan saus diatasnya.
7. Beri taburan keju parut diatas piring saji.

Kering mie saus tomat siap disajikan selagi hangat.Kering Mie Saus Tomat

^^,)

Makaroni Goreng

Standar

Bosan dengan spagetti, kemarin aku mencoba membuat makaroni elbow yang tersimpan setelah eksperimen dapur makaroni schottel. Bumbu dasarnya hampir sama dengan bumbu spagetti, hanya saja pastanya aku menggunakan makaroni. Berikut bahan dan cara pembuatannya:

Bahan:
– 100 gr makaroni elbow
– 6 sdm saus sambal
– 2 sachet saus tomat
– 2 sdt saus tiram
– 1 sdm lada halus
– 1/2 sdt garam
– 3 siung bawang putih
– 1/2 siung bawang bombay
– 200 ml air
– 2 sdm minyak sayur
– margarin secukupnya

Pelengkap:
– Keju cheddar

Cara Membuat:
1. Cincang bawang putih dan bawang bombay, sisihkan
2. Rebus air hingga mendidih, masukkkan makaroni dan margarin, tunggu hingga makaroni menjadi matang, tiriskan
3. Siapkan wajan, tumis bumbu cincang hingga harum.
4. Tambahkan saus sambal, saus tomat, saus tiram, lada dan garam ke dalam wajan, aduk rata.
5. Masukkan makaroni yang telah ditiriskan, aduk dengan saus dalam wajan hingga bercampur.
6. Sebagai tambahan, taburkan keju parut di atasnya
7. Siap disajikan selagi hangat.

Hoala, saat merebus makaroni, aku lebih suka dengan tingkat kekenyalan sedang (setengah matang), kira-kira 10 menit dengan api sedang. Dapat juga ditambahkan daging cincang atau ayam, karena aku tidak menyukai daging, maka eksperimen ini, hanya makaroni saja tanpa bahan tambahan. Bila suka dapat ditambahkan dengan 1/2 sdt bubuk pala atau bubuk oregano.

Well, hidangan ini dapat disajikan untuk sarapan ataupun makan siang.

^^,)

Sepenggal Kisah dalam Canda

Standar

“Alva, balik, udah malam, kerjanya lanjut besok”, seruku kepada Alva yang hingga larut malam masih berkutat di depan PC kantor.
“Belom Mba, kerjaan gw belom kelar, besok pagi-pagi udah mesti ada di bandara buat ke luar kota”, jawab Alva.

Percakapan seperti itu akan menjadi sebuah kenangan, karena pada hari ini, 11 September 2014, Tuhan berkata lain, Alva telah dipanggil oleh-Nya. Aku sering berbagi cerita, berbagi canda, berkeluh kesah bersamanya, sejak aku kenal dengannya. Masih ingat jelas ketika hari-hari pertama ia masuk kerja.
“Mba, di sini ada kamar mandi ngga, gw rencana mau Bike To Work?”, tanya Alva. Kemudian aku menjelaskan tempat untuk mandi di lantai 7. Alva memang mempunyai hobi berolahraga, dan sebelum kepergiannya, semalam ia menyempatkan diri untuk jogging.

Tak pernah sekalipun iya bersedih, Alva selalu terlihat ceria, dengan senyum khasnya. Ia juga selalu membuat lingkungan sekitarnya untuk selalu penuh canda, dia mengajarkan bagaimana cara meredakan stress dengan tertawa. Banyak hal yang pastinya menjadi sebuah kisah yang tak akan terlupa.

Ada saatnya kita merasa waktu begitu cepat berlalu, dan waktu menjadi sangat berharga ketika kita kehilangan.

Ada saat kita berbagi ceria, bercerita tentang lelah, hingga sepenggal kisah dalam canda. Tawamu akan selalu ada dalam sebuah kenangan manis.

Selamat jalan Alva Adithya Satria

We love you…

Seblak Basah

Standar

Beberapa minggu lalu, aku menginap di Bandung. Hari kedua, kakakku mengajak makan siang bersama. Setelah makan siang bersama kakak dan beberapa temannya, kemudian seorang teman kakakku menanyakan kemana tempat tujuan berikutnya. Tiba-tiba kakakku bilang, kalau aku ingin makan seblak basah. Maka, diajaklah kami makan seblak basah di belakang BEC, tepatnya di belakang gramedia. Penjualnya menggunakan gerobak sederhana, tempatnya pun tidak begitu besar, namun di posternya aku melihat logo dua stasiun televisi swasta yang sudah meliput ke sana, seblak basah Cenghar namanya, aku sendiri tidak begitu paham dengan arti Cenghar tersebut. Saat itu aku pesan seblak basah toping cimol, rasa kuahnya pedas segar dengan aroma kencur yang kuat, disajikan hangat, sangat menggugah selera. Bentuk kerupuknya yang bermacam, dan warna-warni, memiliki kekenyalan yang pas. Itu merupakan kali ketiga aku makan seblak basah, sebelumnya aku pernah beli seblak basah instan, namun kurang cocok karena bumbunya yang terlalu banyak minyak, dan rasa penyedapnya sangat terasa di lidah. Kali kedua, ada seblak di daerah Depok, namun rasanya juga kurang cocok, karena rasanya bumbunya terlalu kuat, dan kerupuknya terlalu lodoh. Baru kali ketiga ini, akhirnya aku bisa mencoba seblak basah asli Bandung. Kembali ke Seblak Basah Cenghar, informasi yang aku dapat dari teman kakakku, itulah seblak basah yang sedang hits di Bandung, beberapa bulan lalu, untuk mencicipi semangkuk seblak basah Cenghar, kita harus mengantri. Beruntung aku datang waktu hari kerja, jadi tidak begitu penuh. Mendengar cerita antrian di sana, tak heran memang, karena rasanya cukup enak, dan kali ini aku menyukai seblak basah.

Di Jakarta, sangat sulit menemui penjual seblak basah. Rasa seblak basa Cenghar rupanya masih membayangi aku, pergi ke Bandung untuk menikmati semangkuk seblak basah, rasanya belum ada planning ke sana. Kemarin aku mencoba mencari resep seblak basah di google search, dapatlah satu resep sederhana seblak basah rumahan. Maka, tadi aku mencari kerupuk dan kencur di tukang sayur. Setelah itu, mulailah eksperimen di dapur. Berikut aku akan membagi resep seblak basah yang kubuat:

Bahan:

– 100 gr kerupuk bawang mentah
– 1 butir telur ayam
– 1 sdt garam
– 1/2 gelas air

Bumbu:
– 6 buah cabai rawit merah
– 3 siung bawang putih
– 2 siung bawang merah
– 1 buah kencur

Topping:
– Cimol

Cara membuat:

1. Rendam kerupuk dengan air panas hingga kenyal, kemudian tiriskan.
2. Untuk bumbu, bersihkan dan haluskan.
3. Siapkan minyak goreng di wajan, kemudian tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum.
4. Masukkan air dalam wajan yang berisi bumbu halus, kemudian masukkan telur, aduk cepat hingga berserabut.
5. Tambahkan kerupuk yang telah di rendam ke dalam wajan, aduk perlahan.
6. Terakhir, tambahkan cimol, matikan api, dan siap disajikan.

Seblak basah, baik disajikan saat masih hangat. Well, eksperimen dapur kali ini cukup mengobati kerinduan akan seblak basah di Bandung.